BOGOR, SABTU, 15 OKTOBER 2022 — Cuaca ekstrem yang melanda berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini harus disikapi secara serius. Masyarakat Kota Bogor pada khususnya dan Indonesia pada umumnya perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem sebagaimana yang telah diperkirakan pekan lalu oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan melakukan sejumlah antisipasi demi mengatasi apa yang disebut sebagai ancaman bencana hidrometeorologi basah.
Ketua Umum Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB), Ir. Ahmad Husein, M.Si., menegaskan hal tersebut usai rapat koordinasi pengurus ARM HA-IPB untuk kesiapan antisipasi cuaca ekstrem, Jumat (14/10) di Bogor, Jawa Barat.
BMKG memperkirakan potensi cuaca ekstrem ini dapat berlangsung hingga Maret atau April 2023. Walikota Bogor, Bima Arya, telah menetapkan status tanggap darurat untuk Kota Bogor yang berlaku hingga 31 Desember 2022, berdasarkan beberapa kejadian banjir dan longsor dan prediksi cuaca ke depan,
Dari pantauan ARM HA-IPB, kejadian terbaru hujan deras disertai angin kencang dan longsor terjadi di Kawasan Kota dan Kabupaten Bogor pada Selasa (11/10) yang mengakibatkan jatuhnya korban. Termasuk seorang mahasiswi IPB University yang terseret arus di Jalan Dadali dan hingga saat ini masih belum ditemukan. “ARM HA-IPB menyampaikan keprihatinan dan duka cita mendalam khususnya atas musibah yang dialami Adzra Nabila, mahasiswa semester 5 Sekolah Vokasi IPB,” kata Husein.
Mengutip arahan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dalam Rakornas BNPB-BPBD (10/10), ARM mengimbau masyarakat menyiapkan jalur dan tempat evakuasi berbasis keluarga di lokasi aman sekitar tempat tinggal. Bagi masyarakat sekitar lereng/dataran rendah, bila terjadi hujan intensitas lebat dengan durasi lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 50 meter, maka sebaiknya melakukan evakuasi ke tempat lebih aman. Masyarakat juga diimbau memantau prakiraan cuaca, baik di lingkungan tempat tinggal, kerja, atau sekolah. Yang tak kalah penting, masyarakat hendaknya mengenali potensi di sekitar tempat tinggal, kerja, dan sekolah anak atau anggota keluarga melalui aplikasi yang telah dirancang BNPB yakni InaRisk Personal.
Menghadapi potensi cuaca ekstrem ini, ARM HA-IPB akan melaksanakan beberapa kegiatan, salah satunya penyebarluasan informasi dan penyuluhan kepada masyarakat Kota Bogor mengenai pentingnya memahami langkah-langkah mengantisipasi, serta memitigasi cuaca ekstrem, khususnya hujan deras, banjir, dan longsor.
ARM HA-IPB juga mengirimkan dua relawan utamanya untuk mengikuti Latihan Gabungan Penyelamatan di Air (Water Rescue) yang diorganisir oleh Core ORARI Lokal Kabupaten Bogor. Dalam rangka peringatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) 2022, ARM HA-IPB tengah menyiapkan kegiatan edukasi kesiapsiagaan bencana longsor dan banjir bagi guru dan siswa SD di kawasan rawan bencana, yakni Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor.
**
Info lebih lanjut silakan hubungi:
AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB (ARM HA-IPB)
Agus Rusli, Sekretaris Jenderal
Telp: +62 812 108 4366
34
previous post