Bulan Ramadhan tahun ini boleh jadi menjadi bulan sibuk para punggawa Aksi Relawan Mandiri Himpunan Alumni IPB (ARM HA-IPB). Selain aksi kemanusiaan buat korban banjir, longsor, dan siklon tropik Seroja di NTT, serta banjir bandang di NTB, ternyata di Kalimantan Selatan ARM HA-IPB punya urusan yang belum selesai.
Tak banyak yang sadar bahwa bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) Januari 2021 silam menyisakan satu hal serius. Bukan soal kebutuhan pangan, sandang, atau papan, melainkan soal kitab suci. Banyak rumah, masjid, sekolah, dan majelis taklim di wilayah terdampak banjir Kalsel kehilangan mushaf Al-Qur’an akibat terbawa hanyut banjir. Atau, kalaupun masih ada, kondisinya sudah rusak.
ARM HA-IPB berkolaborasi dengan Badan Wakaf Al-Qur’an (BWA) untuk pengadaan dan distribusi 1.000 Al-Quran di Kalsel. Seribu eksemplar kitab itu terdiri atas 500 mushaf Al-Quran dan 500 lagi berupa Al-Qur’an dengan terjemah. BWA sendiri merupakan badan wakaf yang peduli terhadap penyebaran Al-Qur’an di pelosok negeri.
Kegiatan bantuan mushaf Quran ini mendapat dukungan penuh dari Dewan Pimpinan Daerah Himpunan Alumni IPB Kalimantan Selatan (DPD HA-IPB Kalsel), yang bergerak cepat mengumpulkan data calon penerima mushaf. Banyak pula pihak yang berinisiatif mendatangi sekretariat DPD HA-IPB Kalsel untuk dapat memperoleh mushaf ini.
Pembagian dan distribusi Al-Qur’an ini berlangsung sejak Sabtu (24/4) di Banjarmasin dan wilayah sekitarnya. Beberapa mengambil langsung ke sekretariat. Namun, banyak paket Al-Qu’ran yang harus diantar langsung ke tempat mengingat lokasi yang jauh, sementara calon penerima tidak punya akses cukup untuk datang ke Banjarmasin.
Dr. Meilla Dwi Andrestian, salah satu alumni IPB yang terlibat langsung di tim relawan bersama DPD HA-IPB Kalsel, bertutur, ada seorang penerima bantuan bernama Pak Athoillah dari Desa Remo, Kecamatan Paramasan, Kabupaten Banjar, yang perjuangannya luar biasa. Ia adalah guru agama, merangkap marbot dan guru ngaji di langgar. Masyarakat muslim di sana perlu bimbingan ilmu agama, lebih-lebih lokasinya terpencil.
“Listrik surya cuma ada di beberapa rumah tokoh desa. Internet barang langka. Saya kirim WA untuk mengabarinya seminggu lalu bahwa kita akan kirim Al-Qur’an, pesannya masih bertanda centang satu. Mungkin beliau belum dapat sinyal lagi”, ujar Meilla.
Sementara Masikah Maylan Dewi, relawan ARM HA-IPB yang bergiat di DPD HA-IPB Kalsel, menuturkan, seorang bapak calon penerima bantuan melapor akan mengambil sendiri 40 paket Al-Qur’an tersebut ke sekretariat.
“Saat itu baru sadar bahwa si bapak sudah berusia lanjut, 60 tahun. Ia berencana naik sepeda motor dari kampungnya ke Banjarmasin, yang kita tahu rutenya amat horror. Akhirnya kita tidak tega dan sampaikan ke beliau bahwa tim relawan akan mengantar paket itu,” ujarnya.
Sejauh ini, tim relawan berharap distribusi Al-Qur’an telah berlangsung dengan tepat sasaran, dengan penerima manfaat yang bervariasi mulai mushola dan masjid, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), majelis taklim, sekolah, hingga pesantren yang terdampak banjir.
Insya Allah bantuan Al-Qu’ran ini dapat membawa secercah senyum bagi para penerimanya, lebih-lebih di bulan mulia Ramadhan, bulan dimana Al-Qu’ran dibaca dan dikaji lebih dalam oleh kaum muslimin. Ini sungguh pas dengan semboyan ARM HA-IPB: “Bermartabat Menebar Manfaat.”
Info lebih lanjut silakan hubungi:
AKSI RELAWAN MANDIRI HIMPUNAN ALUMNI IPB (ARM HA-IPB)
Agus Rusli, Sekretaris Jenderal
Telp: +62 812 108 4366